Selasa, 24 September 2013

Jenis Koping Penalaran



Mekanisme koping menunjuk pada baik mental maupun perilaku,  untuk menguasai, Mentoleransi, mengurangi, atau meminimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Mekanisme koping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menangani dan menguasai  situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku  guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.  Para ahli menggolongkan dua strategi koping yang biasanya digunakan oleh individu, yaitu: problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres; dan emotion-focused coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan.  Hasil penelitian membuktikan bahwa individu menggunakan kedua cara tersebut untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari (Lazarus & Folkman, 1984). Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau sering digunakan sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauh mana tingkat stres dari suatu kondisi atau masalah yang dialaminya. Contoh: seseorang cenderung menggunakan problem-solving focused coping dalam menghadapai masalah-masalah yang menurutnya bisa dikontrol seperti masalah yang berhubungan dengan sekolah atau pekerjaan; sebaliknya ia akan cenderung menggunakan strategi emotion-focused coping ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang menurutnya sulit dikontrol seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang tergolong berat seperti kanker atau Aids. Hampir senada dengan penggolongan jenis koping seperti dikemukakan di atas, dalam literatur tentang koping juga dikenal dua strategi koping ,yaitu  active & avoidant coping strategi . Aktif coping merupakan strategi yang dirancang untuk mengubah cara pandang individu terhadap sumber stres, sementara avoidant coping merupakan strategi yang dilakukan individu untuk menjauhkan diri dari sumber stres dengan cara melakukan suatu aktivitas atau menarik diri dari suatu kegiatan atau situasi yang berpotensi menimbulkan stres.   Apa yang dilakukan individu pada avoidant coping strategi sebenarnya merupakan suatu bentuk mekanisme pertahanan diri yang  sebenarnya dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu karena cepat atau lambat permasalahan yang ada haruslah diselesaikan oleh yang bersangkutan. Permasalahan akan semakin menjadi lebih rumit jika mekanisme pertahanan diri tersebut justru menuntut kebutuhan energi dan menambah kepekaan terhadap ancaman. Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial dan materi.
  1. Kesehatan Fisik  : Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar
  2. Keyakinan atau pandangan positif : Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control) yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving focused coping
  3. Keterampilan Memecahkan masalah : Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
  4. Keterampilan sosial : Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat.
  5. Dukungan sosial : Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya
  6. Materi : Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli.
Salah Satu Jenis Koping Yang Konstruktif (positif)                                  
Harmer dan Ruyon  menyebutkan jenis-jenis koping yang dianggap konstruktif salah satunya  yaitu penalaran. Defenisi penalaran (reasoning) itu sendiri ialah penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternatif yang dianggap paling menguntungkan. Individu secara sadar mengumpulkan berbagai informasi yang relevan berkaitan dengan persoalan yang dihadapi, kemudian membuat alternatif-alternatif pemecahannya, setelah itu memilih alternatif yang paling menguntungkan dimana resiko kerugiannya paling kecil dan keuntungan yang diperoleh paling besar. Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran yaitu jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat-syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

     Contoh masalah yang di selesaikan dengan koping penalaran.
Setiap manusia mempunyai masalah yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Ada masalah terkadang membawa dampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental dari setiap manusia tersebut. Seperti contoh misalkan para remaja kebanyakan tidak menerima keadaan tubuh mereka seadanya. Mungkin dikarenakan oleh faktor ketidakpuasan yang timbul dalam hati mereka. Perasaan tidak puas tersebut muncul saat mereka menyadari segala kekurangan dalam tubuh mereka masing-masing. Karena ketidakpuasan tersebut, mengakibatkan mereka merasa stres. Nah, perasaan stress inilah yang menjadi masalah bagi mereka karena nantinya mengganggu proses pertumbuhan mereka menuju kedewasaan. Masalah stress tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus segera diselesaikan. Penyelesaian masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan koping. Tetapi koping juga ada yang bersifat positif dan juga bersifat negatif. Dari kedua sifat koping tersebut, yang paling baik untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu koping yang bersifat positif. Adapun salah satu jenis koping positif ialah penalaran. Cara menggunakan jenis koping tersebut ialah saat seseorang mengalami masalah dan membuat dia stress, maka orang tersebut harus berupaya untuk mencari jalan keluar lewat dia berfikir dalam mencari alternatif-alternatif menguntungkan. Misalnya seseorang mendapat tugas yang banyak dari sekolah, kampus, atau kantornya. Banyaknya tugas yang harus dikerjakan tersebut yang pasti membuat dia akan merasa tertekan hingga mengakibatkan stress. Untuk menyelesaikan masalah ini dengan jenis koping penalaran, maka orang tersebut akan berfikir segala alternatif-alternatif yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Alternatif-alternatif tersebut misalnya:
-membuat tugas satu persatu hingga selesai                                                       
-menghabiskan waktu dengan bersenang-senang bersama teman-temannya.
-berteriak sekuat tenaga untuk menghilangkan stress
-tertawa sebesar-besarnya
-menangis sejadi-jadinya hingga merasa lega
-meluapkan emosi akibat stress tersebut kepada orang lain
-menonton film
-makan yang banyak

Ada begitu banyak bentuk alternative-alternatif dalam menyelesaikan masalah seseorang. Tetapi, ketika dia menggunakan jenis koping penalaran, maka dia sudah bisa berfikir dengan baik manakah alternative yang menguntungkan bagi dia. Dan sudah pasti, bahwa dia akan memilih alternative yang pertama yaitu membuat tugas satu-persatu hingga selesai. Dengan demikian, hal ini membawa keuntungan yang besar bagi dirinya dan dia hanya mendapat sedikit kerugian. Keuntungannya yaitu tugas tersebut dapat terselesaikan. Sedangkan kerugiannya yaitu akan banyak menyita waktu.

1 komentar: